Selasa, 16 April 2019

Food Terminology 8

FOOD TERMINOLOGY
Kata Cookies (jamak) dan cookie (tunggal) berasal dari bahasa Belanda, dari kata “kokje” yang berarti “kue kecil.”

   Cookies paling awal muncul diperkirakan abad ke-7 Masehi di Persia (sekarang Iran), salah satu negara pertama yang mengolah gula. Saat itu kue-kue yang mewah, dalam versi besar dan kecil dikenal baik di kerajaan Persia. Menurut sejarawan, gula pertama berasal dari dataran rendah Benggala atau tempat lain di Asia Tenggara. Gula menyebar ke Persia, kemudian ke Mediterania Timur. Adanya invasi Muslim di Spanyol, kemudian Perang Salib dan perdagangan rempah-rempah yang berkembang, maka teknik memasak dan bahan-bahan dari Saudi menyebar ke Eropa Utara.

   Konon ditemukannya cookies ini secara tidak sengaja. Saat pembuatan kue ulang tahun yang ukurannya besar, sebelum dipanggang, dicoba lebih dulu adonan kecil untuk dipanggang di oven. Adonan kecil tersebut mengering dan ternyata rasanya lezat. Selain itu tahan lebih lama.

   Bahan dasar cookies umumnya berupa margarin, terigu, telur, dan gula. Untuk variasi jenisnya dimodifikasi dengan berbagai bahan lain berupa kacang, cokelat, wijen, buah-buahan dll. Kini kita bisa menemukan ratusan resep kue kering dengan berbagai bentuk, rasa, dan warna.

    Cookies di Inggris dan Australia dikenal sebagai “biscuits”, orang Spanyol menyebutnya “galletas”, di Jerman dikenal sebagai “keks” atau “Plätzchen”, di Italia dikenal dengan beberapa nama tergantung bentuk variasinya, diantaranya “amaretti” dan “biscotti.” Di Perancis dikenal sebagai “biscurt”, bis berarti dua, curt berarti masak, dengan kata lain kue yang dimasak dua kali hingga kering.

Kue cokelat ini ternyata ditemukan secara tidak sengaja oleh Ruth Wakefield, seorang pengelola penginapan Toll House di Massachusetts, Amerika Serikat. Ditemukannya cemilan terkenal ini bermula dari habisnya cokelat khusus kue milik Ruth Wakefield. Ia kemudian menggantikan cokelat khusus kue dengan potongan cokelat semi-manis milik Nestle.

Chocolate chip cookie menjadi makanan penutup terpopuler di Amerika Serikat. Ia juga menjadi cemilan favorit tentara Amerika yang sedang berperang di luar negeri.

Kue yang sering dijumpai di restoran China ini punya kertas bertuliskan kata-kata bijak ditengahnya. Katanya sih, kata-kata bijak itu bisa sesuai dengan masalah yang sedang kamu hadapi.   Menariknya, kue ini bukan berasal dari Cina lho. Fortune Cookie justru berasal dari Kyoto, Jepang. Pada awalnya kue ini lebih dikenal dengan “tsujiura senbei” ( 辻占 せんべい) yang dibuat dari campuran wijen dan kecap asin.  Selama perang dunia II, lebih dari 100,000 tentara Amerika yang ditempatkan di Jepang mulai mengenal kue ini. Cina melihat hal ini sebagai kesempatan bisnis sehingga ia mulai memproduksi kue ini sebagai hidangan penutup.  Saat ini, rasa fortune cookie sudah diadaptasi agar lebih bisa diterima semua lidah. Fortune cookie kini lebih manis dengan sedikit rasa vanila.

Kue ini biasa ditemui di Indonesia saat lebaran. Tapi tahukah kamu, kalau pada awalnya kue ini diciptakan lewat proses riset yang panjang?  Pada tahun 1897 sebuah artikel di “Popular Science News” membahas penggunaan selai kacang sebagai pengganti mentega. George Washingon Carver, seorang ilmuwan asal Amerika kemudian mengembangkan pemikiran ini.  Resep kue selai kacang pertama dibuat pada tahun 1902 di Pennsylvania, Amerika Serikat. 
Resep yang diterbitkan oleh Mr. Rorer’s New Cook Book ini menganjurkan agar adonan diratakan dengan menggunakan garpu.  Cara ini terbuksti membuat kue lebih matang merata dan sekaligus dapat menjadi tanda bagi orang yang alergi kacang
Jumble adalah camilan berbahan dasar tepung yang dapat diberi berbagai macam topping. Asal-usul kata “Jumble” sebenarnya tidak begitu jelas. Ia bisa saja berasal dari kata “Gimbal” atau “Gimal” yang berarti “dua cincin yang disatukan”
Ada juga yang mengatakan Jumble datang dari kata Latin, “Geminus” (ya, seperti zodiak Gemini) yang berarti “kembar”.Berbeda dengan cemilan seperti Pretzel yang melalui proses direbus, adonan Jumble dibentuk bulat kemudian dibakar. Jumble adalah kudapan bagi orang-orang kaya pada abad ke 7 di Eropa. Karena cukup tahan lama, Jumble sering dibawa sebagai bekal saat bepergian. Mulai abad  ke18, Jumble menjadi kudapan favorit di Amerika Serikat. Rasa Jumble yang paling terkenal adalah jumble cokelat.
6. MACARON
source: https://www.google.com/amp/s/erecipe.com/recipe/my-perfect-macaron/amp/

Macaron pertama kali muncul di tahun 1553 pada pernikahan Raja Henry II dari Perancis. Awalnya, ia hanya kue kecil tanpa isi yang memiliki bermacam warna. Pada awal tahun 2000-an, Pierre Desfontaines memiliki ide untuk menambahkan krim ditengah kue agar bisa melekatkan dua buah macaron. Macaron yang dibuat dari tepung almond, gula dan telur ini menjadi kudapan paling terkenal di Perancis. Mulai beberapa tahun lalu, kue imut ini juga mulai in di Indonesia.

7. GINGER BREAD
source: https://www.delish.com/cooking/recipe-ideas/recipes/a50397/holiday-gingerbread-recipe/

Berasal dari abad pertengahan Inggris, “Gingerbread” berarti “jahe yang diawetkan”. Kue ini muncul pertama kali di Eropa pada abad ke 11. Saat itu, pelaut Eropa membawa jahe dari hasil perburuan mereka ke Asia dan Timur Tengah. Di akhir abad ke 11, pembuat kue jahe ini sudah tersebar di seluruh Eropa. Pada tahun 1296 di Kota Ulm, Jerman, kue jahe berbentuk anak kecil dengan mata dan senyuman mulai dibuat.  Sepanjang abad 15-16 pembuat kue jahe menjadi profesi yang cukup penting. Hanya pembuat kue jahelah yang boleh memproduksi kue ini.

8. BROWNIES
source: https://www.handletheheat.com/ultimate-brownies/


Brownies terkenal dengan tekstur uniknya. Teksturnya terletak diantara cake dan cookie, agak sedikit keras namun tetap lembut.

Pencipta kue brownies adalah seorang juru masak dari Hotel Chicago Palmer di abad ke 19. Ia mendapatkan pesana dari Bertha Palmer, seorang pebisnis wanita yang ingin menyelenggarakan pesta di hotel tersebut. Bertha menginginkan hidangan penutup yang lebih ringan dari sepotong kue, namun tetap memiliki karakteristik seperti kue.
9. SPECULAAS
source: https://www.delish.com/cooking/recipe-ideas/recipes/a18165/speculaas-cookies-recipe-mslo1211/
Speculaas berasal dari bahasa Latin “speculum” yang berarti “kaca”. Biskuit ini memang memiliki motif yang dicerminkan dari cetakan kayu. 
Speculaas memiliki karakteristik renyah. Biskuit yang berasal dari Belanda ini memiliki rasa yang bervariasi di setiap daerah. Di Belanda, adonan biskuit ini lebih menyerupai kue. Speculaas di Belgia memiliki rasa yang lebih kuat, sedang di Jerman biskuit ini lebih menyerupai cookie yang memiliki cita rasa lembut.
Pada awalnya, kue ini dibuat untuk memperingati kelahiran Santa Klaus sepanjang tanggal 5 hingga 6 Desember. Karena itu, speculaas sebenarnya dibuat menyerupai penampilan Santa Klaus. Dewasa ini speculaas juga sering dihidangkan dalam perayaan natal.
10. SESAME SEEDS BALLS
source: https://www.rotinrice.com/jian-dui-deep-fried-glutinous-rice-balls-or-sesame-seed-balls/
Sesame Seeds Ball atau lebih kita kenal dengan onde-onde popiler di Cina sebagai kue yang melambangkan kebahagiaan dan tawa. Karena itulah, orang Cina biasa memakan kue ini saat ada perayaan khusus seperti Tahun Baru Cina atau perayaan ulang tahun.

Kudapan ini pertama kali dibuat pada masa pemerintahan Dinasti Tang, sebagai makanan untuk para petinggi kerajaan. Berlanjut pada masa Dinasti Han, resep yang sama menjadi semakin terkenal dan mulai dikenal sebagai makanan untuk semua orang. 
Kue ini dibuat dengan menggunakan tepung terigu, kacang-kacangan sebagai isian serta dibalurkan diatas wijen terlebih dulu sebelum digoreng.
Onde-onde kini dapat ditemukan di hampir seluruh negara. Restoran cina dan restoran dimsum biasa menyajikan kue bertabur wijen ini dalam salah satu menunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar