Selasa, 05 November 2019

Local food 4

1. Kue Cubit


Ada banyak jenis kue dan jajanan yang populer di Jakarta, salah satunya adalah kue imut bernama kue cubit. Kue ini berukuran kecil sekitar 4 cm. Biasanya, kue cubit dijajakan oleh pedagang kaki lima, baik di pinggir jalan, sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya. Saat ini, bahkan kue cubit sudah dijajakan juga di kafe-kafe hingga mall. Sebenarnya, kue ini terbuat dari adonan terigu dan susu, kemudian dimasak dan ditambahkan berbagai topping seperti keju atau cokelat tabur. Rasanya pun enak dan manis, sehingga membuat banyak orang menyukai jajanan ini.


Tidak ada informasi jelas mengapa kue ini kemudian dinamakan kue cubit. Meski begitu, beberapa orang meyakini bahwa nama kue cubit sebenarnya berasal dari proses pembuatannya. Asal-usul kue cubit sendiri diyakini dari kuliner khas Belanda, dan asal penamaan kue cubit adalah karena dalam proses pemasakan kue yang telah matang akan 'dicubit' atau diambil dengan alat pencapit oleh si pedagang. Pengambilan dengan cara 'mencubit' tersebut dilakukan karena kue cubit dimasak dalam cetakan baja yang memiliki cekungan-cekungan kecil sebagai tempat pemasakan adonan kue.. Sehingga dari sinilah nama kue cubit itu berasal.

Nah, satu lagi fakta menarik soal kue cubit yang belum banyak orang ketahui. Konon, ada yang mengatakan kalau kue cubit itu berasal dari makanan khas Belanda. Memang waktu pemerintah Belanda menguasai negara kita, mereka meninggalkan beberapa tradisi salah satunya adalah kuliner. Banyak sekali kue-kue yang sekarang kita kenal ternyata merupakan kuliner asli Belanda, seperti kaasstengels, kroket, lapis legit hingga kue cubit ini. Kue cubit memiliki bentuk dan cara pembuatan yang sama dengan sebuah panganan favorit masyarakat Belanda yaitu poffertjes.

Seiring berkembangnya zaman, banyak pedagang kue cubit yang sudah menciptakan inovasi baru dari kue imut ini. Kue cubit yang sekarang ini kita kenal tak hanya memiliki topping cokelat atau keju saja, melainkan sudah banyak variasi rasa dari kue cubit. Misalnya saja, ada kue cubit rasa greentea, kitkat, nutella hingga kue cubit dengan topping marshmellow. Dan, tentu saja harganya masih murah meriah meski cita rasanya telah beragam.

Itulah sedikit info dan fakta menarik mengenai kue cubit. Sebagai tambahan, kue cubit juga bisa dinikmati setengah matang lho. Konon, rasanya bisa menjadi lebih lezat dan ada sensasi unik ketika dimakan. Hanya saja kamu harus menikmatinya selagi hangat agar tetap nikmat dan higienis.


2. Kerak telor


Kerak telor adalah makanan khas betawi yang terbuat dari bahan beras ketan putih  telur ayam, ebim (udang kecil) dan bawang merah goreng yang nantinya ditambah bumbu halus seperti cabai merah, kencur, jahe, garam, gula pasir, merica butiran, dan suiran kelapa yang sudah di sangrai.
Perlu diketahui kerak Telor sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Semuanya berawal dari puluhan tahun yang lal,  dimana makanan lezat yang satu ini tercipta secara tidak sengaja atau coba coba oleh  sekawanan orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng ibukota Jakarta.
Pada waktu itu di Jakarta atau dulu dikenal dengan Batavia masih mempunyai banyak pohon kelapa yang tumbuh subur memenuhi wilayah Batavia, dikarenakan banyaknya pohon Kelapa masyarakat Betawi ingin memanfaatkan hasil dari buah Kelapa itu selain diminum atau dibikin minyak saja. sehingga para warga memanfaatkan buah kelapa untuk memasak beragam makanan, salah satunya kerak telor. Sekitar tahun 1970, warga Betawi baru mulai berani menjajakan kerak telor di kawasan Tugu Monas. Makanan ini menjadi daya tarik yang membuat wisatawan berdatangan ke Jakarta. Bahkan, kerak telor pun menjadi makanan kaum elite.

Ada dua jenis Kerak Telor yang kita kenal sampai sekarang :
Kerak Telor Ayam : Terbuat dari Telor Ayam
Kerak Telor Bebek : Terbuat dari Telor Bebek
Bumbu dan toping nya sama saja yang membedakan hanya lah telor dan tentunya rasa dari masing masing telor nya saja.
 Untuk mendapatkan kerak telor, memang gampang-gampang susah. Soalnya, kerak telor cuma muncul setahun sekali, yaitu di bulan Juni-Juli dalam rangka merayakan ulang tahun Jakarta. Resep kerak telor memang beredar di mana-mana, termasuk di internet. Tapi, belum tentu kamu bisa memasak kerak telor, seperti yang dibuat oleh pedagang kerak telor yang sudah banyak makan asam garam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar